Rabu, 26 Juni 2013

Kebahagiaan Aneh yang Sulit Dijelaskan (part 3)

     Enggan rasanya kalau harus menghubunginya terlebih dulu. Aku ingin dia yang mencariku duluan. Tapi itu hanya sebatas keinginan. Keinginan yang sangat jarang terjadi. Pernah memang dia mencariku, tapi hanya karena butuh sesuatu. Lain itu, aku yang selalu mencarinya, menghubunginya.

     Kemanapun aku pergi, ketika aku melihat sesuatu yang berhubungan dengan barang-barang untuk pria, aku selalu mengingatnya. Kaos, sepatu, parfum misalnya. Ingin rasanya aku memilihkan satu untuknya. Tapi ketika sedang asik memilih, pikiran yang sering muncul adalah siapa aku? Aku bukan kekasihnya. Aku tak berhak mengatur penampilannya dari atas sampai bawah. Seperti yang biasa dilakukan para wanita terhadap kekasihnya.

    Pikiran itu yang sering muncul, sering juga membuatku mengurungkan niatku untuk membelikannya sesuatu. Padahal aku hanya ingin tahu seberapa besar dia menghargai pemberianku, ketika aku memberinya sesuatu. Hanya itu.

     Suatu ketika disaat dia berulang taun, itulah waktu yang pas untuk memberinya sesuatu. Aku sangat ingin memberinya sesuatu yang bisa membuatnya merasa bahwa aku benar-benar berusaha sebisaku untuk membuatnya tersenyum dan tahu bahwa aku begitu menyukainya.

     Aku membuatkannya video ucapan selamat ulang tahun dari teman-temannya.

     Aku tak peduli, temannya kenal denganku atau tidak. Yang terpenting mereka kenal dengannya, dan mau membantuku untuk mengucapkan selamat ulang tahun untuknya.

    Yang ada dipikiranku saat itu hanya membuatnya merasa bangga, karena ada seseorang yang menyukainya begitu dalam. Mungkin bukan suka. Mungkin cinta.

     Responnya terbilang cukup buruk. Ia hanya berkata “Kok bisa sih anak sefakultas kamu suruh ngucapin?”. Padahal bukan respon seperti itu yang ingin aku dapat darinya. Buka itu yang ingin aku dengar dari mulutnya. Tapi yah sudahlah. Memang itu yang dia katakan.

      Mungkin aku terlalu ingin mendapat lebih darinya.


      Hanya keinginan. Keinginan yang tak akan pernah terwujudkan.





bersambung....

Selasa, 25 Juni 2013

Kebahagiaan Aneh yang Sulit Dijelaskan (part 2)

     Enggan rasanya melangkahkan kaki sepagi ini menuju kampus. Saat gerimis seperti ini, lebih nyaman melanjutkan tidur yang terganggu akibat alarm yang terus menerus berbunyi. Tapi aku ingat satu hal. Hal yang tak pernah ku lewatkan! Saat aku bisa berada dalam kelas yang sama dengannya, dengan pria yang bisa membuatku jatuh hati padanya.

     Aku tak ingin melewatkan momen berharga ini. Entah dengan dia.

     Setibanya di kelas aku tak melihat sosoknya. Gelisah memang. Tengok kanan kiri tetap tak menemukannya. Mulai cemas, apa sesuatu terjadi kepadanya? Apakah dia baik-baik saja? Berbagai macam pertanyaan yang aneh perlahan-lahan mulai merasuk di otak, lalu menjalar ke hati. Tanganku mulai mencoba mencari handphone yang ada di dalam tas.

     To : Wir
     Message : Kamu dimana? Dosennya uda dateng
     Sending message. . .
     Cancel

     Pengecut? Memang! Toh dia tak akan peduli seberapa perhatianku kepadanya. Yang dia tau hanya aku “temannya” yang selalu mengingatkan ini itu. Tanpa tau apa maksud dari perhatianku padanya.

     5 menit berlalu. Konsentrasiku mulai tidak lagi tertuju pada dosen pengajar di depan.

     10 menit berlalu. Ballpoint yang ku pegang mulai ku putar-putar. Antara sudah bosan dan gelisah bercampur jadi satu.

     “Maaf pak terlambat”.

     Suara itu. Suara yang tak asing bagiku. Terdengar berat, tapi sangat menyejukkan.

     Yah akhirnya, yang ku cemaskan selama beberapa menit yang lalu sudah duduk 3 bangku di sebelah kananku.

     Selalu seperti ini. Selalu setiap mata kuliah Makro Ekonomi. Selalu tidak fokus. Selalu berusaha melihat ke arahnya. Selalu tersenyum perlahan dalam hati. Entah apa yang membuatku melakukan itu semua. Aku tak tahu pasti. Yang jelas, aku merasakan sesuatu. Bahagia.

     Tak banyak yang dilakukannya selain memperhatikan setiap kata-kata yang keluar dari mulut Pak Dosen di depan kelas. Sambil sesekali bertanya pada teman yang ada di sebelahnya. Sikapnya di kelas sangat berbeda dengan sikapku yang sibuk sendiri. Bukan sibuk mendengarkan penjelasan Pak Dosen. Tapi sibuk memperhatikannya dari samping.

     Betah rasanya kalau harus berlama-lama duduk di kelas mata kuliah Makro Ekonomi ini.

     Apalagi ketika minggu lalu. Saat dia dan kelompoknya harus presentasi di depan kelas. Tak ada satu katapun yang masuk ke otakku tentang apa yang dijelaskan. Justru ketika dia berbicara, aku sibuk mengamatinya berbicara. Bukan apa yang sedang ia bicarakan. Sambil tersenyum dalam hati.

     Aneh memang. Tapi mungkin ini yang dinamakan perasaan kagum. Kagum yang sepihak. Yang hanya dirasakan olehku. Tidak dengannya.

     Saat kuliah berakhir, teman-temanku sibuk membicarakan tentang materi yang baru saja dibahas dalam kelas. Aku memilih diam dan sesekali mengamatinya yang sedang berbicara dengan teman-temannya dan perlahan-lahan meninggalkan kelas.


     Barulah itu aku sadar, aku terlalu lama mengamatinya. Entah dia sadar atau tidak bahwa sepanjang mata kuliah tadi ada orang yang diam-diam hatinya tersenyum hanya karena melihatnya dari jarak beberapa bangku tempatnya duduk.




Selasa, 18 Juni 2013

Ugly

I put a big smile on, but I don’t like how I look
I’m not pretty, I’m not beautiful

I sing a song but no one listens to me
I’m not pretty, I’m not beautiful

Why am I this unattractive?
How can I smile beautifully like you?


I get mad again, why am I never perfect?
I complain again looking at my ugly-self through the broken mirror


Don’t look at me, I don’t like this feeling
I want to hide somewhere, I want to get out

This world is full of lies

I think I’m ugly and nobody wants to love me
Just like her, I wanna be pretty
I wanna be pretty
Don’t lie to my face tellin’ me I’m pretty

I think I’m ugly and nobody wants to love me
Just like her I wanna be pretty
I wanna be pretty
Don’t lie to my face cause I know I’m ugly


Don’t tell me that easily that you understand how I feel
I might resent you with my ugly and crooked heart


Don’t talk to me, I can’t get along with you
Your cold fakeness behind your arrogant eyes suffocate me


Don’t come near me, I hate your attention
I wanna leave for somewhere and shout
This world is full of lies


I think I’m ugly and nobody wants to love me
Just like her, I wanna be pretty
I wanna be pretty
Don’t lie to my face tellin’ me I’m pretty


I think I’m ugly and nobody wants to love me
Just like her I wanna be pretty
I wanna be pretty
Don’t lie to my face cause I know I’m ugly


All alone, I’m all alone, I’m all alone
There’s not warmth, no one is next to me
All alone, I’m all alone
I’m always all alone


There’s no warmth, there’s no one to give me a hug

I think I’m ugly and nobody wants to love me
Just like her, I wanna be pretty
I wanna be pretty
Don’t lie to my face tellin’ me I’m pretty


I think I’m ugly and nobody wants to love me
Just like her I wanna be pretty
I wanna be pretty
Don’t lie to my face cause I know I’m ugly